Bagi kebanyakan orang, kota Amsterdam tidak hanya dikenal sebagai Ibukota negara Belanda, namun juga Ibukota hiburan malam dunia. Jutaan turis berdatangan dari berbagai penjuru dunia untuk have fun di kota yang menjajakan berbagai hiburan malam yang di banyak belahan dunia lainnya masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau tabu. Besarnya volume pengunjung berbuah pada berkembangnya industri hiburan malam, yang tentunya diperlukan suatu pengaturan yang dapat menyelaraskan antara pelaku industri, dan pemerintah agar industri kehidupan malam dapat berkembang dan terarah. Menariknya kebutuhan akan peran tersebut dijawab dengan munculnya posisi Walikota Malam (nachtburgemeester) Amsterdam. Dapat dikatakan bahwa saat langit malam menyelimuti, maka Amsterdam dikuasai oleh sang Walikota Malam untuk mengelola kehidupan guna mengakomodasi kebutuhan party people.

Kebanyakan sobat kilau pasti tidak asing lagi dengan layanan hiburan malam yang ditawarkan Amsterdam. Kota ini memiliki suatu blok sebagai lokalisasi industri prostitusi yang umurnya sudah mencapai enam abad sejak tahun 1578. Ornamen lampu neon berwarna merah yang menghiasi etalase wanita penghibur di blok tersebut memberikan ciri khas tersendiri hingga banyak orang menamai blok tersebut dengan Red Light District. Tidak hanya itu sejak tahun 1976 negara kincir angin ini juga mulai dikenal sebagai negara pertama yang melegalkan konsumsi Marijuana (red: ganja) dalam jumlah terbatas untuk rekreasi yang dapat ditemukan di berbagai warung kopi. Untuk party people juga pasti sudah memahami akan kelihaian Disc Jockey (DJ) asal belanda yang menggemparkan acara TOMORROWLAND. List panjang berisikan nama seperti Hardwell, Martin Garrix, Don Diablo, Armin van Buuren, Afrojack, dan lainnya menggunakan panggung-panggung di Amsterdam sebagai batu loncatan sebelum berkarir secara global. Tentunya seluruh industri hiburan malam ini dapat berlangsung dan berkembang tidak secara kebetulan namun direncanakan dengan matang.

Posisi Walikota Malam Amsterdam mulai digagas sejak tahun 2003 seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menyelaraskan pemerintah, pelaku industri hiburan malam, dan warga yang tinggal di sekitaran industri hiburan malam. Ide ini dibawa oleh organisasi Stichting N8BM A’DAM. Advokasi panjang berlangsung dan posisi walikota malam Amsterdam mulai diinstitusionalisasikan sejak tahun 2014 dan menjadi yang pertama di dunia. Walikota Malam Amsterdam wajib melaporkan perencanaan dan kemajuan industri hiburan malam kepada Walikota Amsterdam, dan Dewan Perwakilan Kota Amsterdam setiap tahunnya.

Sejak saat itu banyak kota di dunia mulai menggagas bentuk walikota malam untuk membantu menyelaraskan dan mengembangkan industri hiburan malam tidak terkecuali Paris (Prancis), London (Inggris), Zurich (Swiss), New York (Amerika Serikat), dan Tokyo (Jepang). Posisi Walikota Malam Amsterdam kini ditempati oleh Freek Wallagh, seorang pujangga, penulis, dan wartawan untuk dunia hiburan malam yang sudah memulai karirnya sejak umur 15 tahun. Dia membawa sembilan visi sebagai walikota malam amsterdam :

 

  • Kehidupan malam harus mencakup keragaman budaya dan inklusif secara sosial dan etnis
  • Kehidupan malam hari harus menstimulasi, dan mendobrak batasan; untuk membedakan fungsi dan nilainya dengan kehidupan siang.
  • Fakta dan visi harus menjadi dasar dalam menentukan kebijakan Dewan Kota untuk kehidupan malam, bukan emosi kelompok tertentu.
  • Kualitas dan substansi harus menjadi prinsip utama bagi mereka yang membentuk kehidupan malam, bukan furnitur glamor atau sampanye mahal.
  • Berani. Inovasi hanya dapat terjadi jika orang tidak terjebak dalam rasa takut akan kegagalan.
  • Menyambungkan struktur bottom-up dan top-down sangatlah penting; tanpa mereka, perubahan menjadi mustahil.
  • Kerja sama dan dialog yang sehat antara Dewan Kota dan kehidupan malam Amsterdam. Walikota malam menawarkan perspektif dan ide baru kepada Dewan Kota

Keren bukan, kira-kira kapan ya Indonesia dapat memiliki Walikota atau Gubernur atau bahkan Presiden Malam Indonesia untuk menjadi corong aspirasi warga-warga malam seperti sobat kilau.