Siapa kira secangkir kopi dapat berujung maut. Namun hal tersebut menjadi premis utama dari film dokumenter terbaru Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso yang diambil dari kisah nyata persidangan Jessica Wongso tersangka pembunuhan Wayan Mirna pada tahun 2016 silam. Film ini disutradarai oleh sutradara kawakan, Rob Sixsmith yang juga pernah menyutradarai The Raincoat Killer: Chasing a Predator in Korea pada 2021 lalu.

Baca Juga : Sejarah Kopi di Indonesia: Dari Pra-Kemerdekaan hingga Ledakan Kopi Susu Gula Aren

Tentunya kasus Kopi Sianida yang menjadi dalang dari kematian Wayan Mirna sudah tidak asing bagi warga Indonesia. Kasus ini meledak pada tahun 2016 lalu yang dilansir skalanya hanya dikalahkan oleh kasus pembunuhan yang menjerat atlet american football O.J. Simpson pada tahun 1994 silam. Kasus kopi sianida ini berujung pada putusan hakim yang memvonis 20 tahun penjara untuk tersangka Jessica Wongso dengan dakwaan pembunuhan berencana.

Menariknya Film Ice Cold juga memunculkan sudut pandang-sudut pandang yang sebelumnya tidak masuk dalam pemberitaan seperti kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan; para Jaksa Penuntut Umum; Ahli Patologi Forensik, Dr. Djaja Surya Atmaja; hingga Wakil Menteri Hukum dan HAM, Prof. Edward Omar Sharif Hiariej. Pengacara Otto Hasibuan menegaskan bahwa tidak ditemukannya motif yang secara prinsip merupakan dasar dilakukannya pembunuhan berencana. Di lain pihak Jaksa Penuntut Umum menggunakan paham circumstantial evidence yang tidak diperlukannya bukti langsung untuk menjatuhkan tuduhan kepada Jessica, namun dengan mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan lain dan menyisakan bahwa hanya Jessica Wongso yang dapat dijadikan pelaku. Ahli Patologi Forensik, Dr. Djaja Surya Atmaja, kemudian menambahkan bahwa kematian karena sianida dapat dipertanyakan apalagi otopsi yang dilakukan tidak dilakukan secara menyeluruh. Film ini juga mendatangkan Wakil Menteri Hukum dan HAM khususnya dalam menjelaskan peraturan pidana di Indonesia.

Sudut pengambilan film ini juga tidak kalah menariknya. Film ini sempat menampilkan bagaimana yakinnya pengacara Otto Hasibuan dalam memenangkan perkara ini namun gagal pada akhirnya yang digambarkan dengan adegan bola golf yang sudah berada di depan lubang namun gagal dipukul masuk oleh sang pengacara kawakan. Sayangnya Jessica Wongso yang kini berada di dalam tahanan tidak dapat diwawancarai, seolah-olah lebih berbahaya dibandingkan teroris Imam Samudra yang menjadi terdakwa dan dalang dalam peristiwa Bom Bali tahun 2002 silam.

Film ini sungguh menjadi film dokumenter yang menarik untuk dinikmati Sobat Kilau. Dengan teknik pengambilan yang menarik, sudut-sudut pandang lain, dan hal-hal yang tidak pernah diberitakan sebelumnya memaksa kita untuk berpikir apakah benar Jessica bersalah dalam kasus kopi sianida tersebut. Bagaimana menurut Sobat Kilau ? Jangan lewatkan keserruannya di Netflix anda.