Jika di Amerika Serikat ada Warren Buffet, Indonesia memiliki Lo Kheng Hong. Tentunya bagi para investor dan pemain saham, sudah tidak asing lagi mendengar nama Lo Kheng Hong yang mayoritas sumber kekayaannya berasal dari investasi saham. Pasalnya pria yang kini genap berusia 64 tahun ini memiliki kekayaan aset lebih dari 2,5 triliun rupiah dalam bentuk saham.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Lo Kheng Hong lahir pada 20 Februari 1959 di keluarga yang sangat sederhana. Dalam beberapa kesempatan beliau kerap menceritakan rumahnya di Jakarta yang hanya berukuran 4 x 10 meter. Lahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, Lo Kheng Hong sudah terbiasa untuk bekerja keras sejak kecil. Bahkan untuk berkuliah pada jurusan Sastra Inggris di Universitas Nasional Jakarta-pun harus beliau sambi dengan bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB) pada tahun 1979.
Saham Pertama Lo Khen Hong, dan Hidup yang Penuh dengan Kehematan
Memasuki 30 tahun usianya, Lo Kheng Hong mulai menekuni value investing dengan membeli saham pertamanya yakni PT. Gajah Surya Multi Finance saat penawaran pertama-nya di tahun 1989. Beliau menekuni perannya sebagai investor yang berfokus pada value perusahaan sambil tetap bekerja pada PT. Overseas Express Bank. Sebelas tahun pengabdian Lo Kheng Hong pada PT. OEB tidak kunjung membuahkan hasil baik kenaikan pangkat maupun gaji hingga akhirnya beliau hengkang pindah ke Bank Ekonomi.
Selama membesarkan portofolio sahamnya Lo Kheng Hong hidup dengan gaya hidup yang sangat amat hemat. Beliau kerap menggunakan mobil-nya yang sudah berusia seputuh tahun sebagai kendaraan operasional dan menginvestasikan uangnya pada saham yang memiliki gain yang jauh lebih besar dibandingkan tabungan, bahkan deposito.
Jatuh Bangun Hidup Lo Kheng Hong Sebagai Investor
Setelah tujuh belas tahun bekerja, beliau kemudian memilih untuk menjadi investor saham secara fulltime. Berbekal tujuh tahun pengalaman di bursa saham, beliau menjalani perannya sebagai value investing pada tahun 1996. Tentunya pengalaman beliau tidak semuanya mulus, menurut tuturnya krisis moneter pada tahun 1997-1998 menyebabkan bursa saham Indonesia hancur babak belur hingga beliau mengalami kerugian besar dan menghanguskan assetnya hingga bersisa 15% saja. Peristiwa Bom Bali pada tahun 2002 pun juga berdampak besar pada bursa saham Indonesia dan menjadi pukulan telak bagi Lo Kheng Hong. Namun hal ini tidak menjadikan Lo Kheng Hong gentar dalam berinvestasi. Beliau tetap membeli saham-saham perusahaan kolaps dengan sedikit uangnya.
Financial Freedom
Layaknya atlet marathon, hal ini tetap beliau tekuni dengan napas panjang. Pada tahun 2013 tidak ada yang menyangka bahwa portofolio beliau berlipat hingga 150 ribu kali lipat. Bahkan nilai kekayaan beliau divaluasi melebihi 2,5 triliun rupiah. Beliau merupakan satu-satunya individu di Indonesia yang memiliki kekayaan tanpa kantor, tanpa bos, dan tanpa karyawan.
Baca Juga : Lelang Pertama SRBI 15 September 2023, Catat Tanggalnya!
Menikmati hasil panen setelah bertahun-tahun hidup hemat, Lo Kheng Hong pun memetik jirih payahnya bahkan beliau pernah merasakan tinggal di lima benua. Beliau tidak memiliki utang satu rupiah pun dan tidak perlu mencicil untuk membeli kendaraan dan properti. Dalam suatu kesempatan Lo Kheng Hong sempat menuturkan bahwa kekayaannya sekarang sudah cukup membiayainya seumur hidup.
Lo Kheng Hong adalah bukti hidup bahwa kesuksesan dalam investasi dan keuangan dapat dicapai melalui pendidikan, disiplin, dan tekad baja. Ia adalah sumber inspirasi bagi banyak individu yang bercita-cita untuk mencapai financial freedom.