Seperti yang kita tahu bahwa toyota Kijang sudah menjadi mobil keluarga andalan bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan sejak generasi kedua, rasanya sebagian besar masyarakat Indonesia pernah mengendarai atau sekedar menjadi penumpang dari sebuah Toyota Kijang. Mobil ini awalnya diciptakan untuk mendorong roda ekonomi masyarakat Indonesia sebagai mobil angkutan barang dan angkutan umum, namun sejak generasi kedua mulai banyak karoseri yang membuat versi mobil keluarga untuk Toyota Kijang ini, hingga pada generasi ketiga akhirnya Toyota mulai serius untuk menggarap pasar mobil penumpang.

Pada generasi keempat mobil ini semakin diminati banyak orang karena reputasi daya tahan yang sangat baik di berbagai macam kondisi dan pada generasi ini Toyota Kijang sudah di ekspor ke sepuluh negara. Pada generasi kelima Toyota Kijang mulai memposisikan target pasar yang berbeda, kali ini Toyota mulai memposisikan Kijang sebagai mobil keluarga untuk kelas menengah ke atas, pada generasi ini juga nama Innova mulai disematkan pada Toyota Kijang karena mobil ini semakin siap menghadapi perubahan zaman dan inovasi yang semakin pesat perkembangannya. Pada generasi keenam Toyota semakin mengukuhkan posisi Kijang sebagai mobil keluarga menengah ke atas dengan berbagai fitur-fitur seperti cruise control, driving mode, dan berbagai fitur canggih lainnya. Namun dari enam generasi tersebut semuanya memiliki satu hal yang sama, jenis sasis yang sama yaitu body on frame.

Picture By Youtube Otodriver 

Pada setiap generasinya tentu sasis body on frame ini selalu mendapatkan pembaruan yang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada demi kenyamanan penggunanya, namun tetap saja itu adalah sebuah sasis body on frame yang cukup berat dan juga tidak senyaman jenis sasis monokok. Namun hal yang cukup menjadi perbincangan publik dilakukan oleh Toyota pada Kijang generasi terbaru yang diberi nama Kijang Innova Zenix, Toyota kini tidak lagi menggunakan sasis body on frame pada salah satu produknya tersebut, kini Toyota menggunakan sasis monokok dan bahkan membuat Kijang generasi terbaru ini menjadi mobil berpenggerak roda depan setelah enam generasi menggunakan penggerak roda belakang.

Picture By Toyota Astra Motor

Pada generasi ini sudah tidak ada lagi transmisi manual dan mesin diesel yang disematkan pada Toyota Kijang, bahkan Toyota menyematkan mesin hybrid, yang mana hybrid toyota ini sudah mencapai generasi kelima, artinya kini Toyota benar-benar melakukan revolusi besar terhadap sebuah Kijang. Kijang yang dulu dikenal dengan ketangguhannya di segala kondisi dengan tetap memberikan rasa nyaman kini menjadi lebih fokus pada kenyamanan dan kemewahan yang ditawarkan pada penggunanya. Toyota Kijang kini benar-benar fokus untuk memberikan kenyamanan dan kemewahan bagi penumpangnya, bahkan Toyota memberikan panoramic sunroof, captain seat dengan pengaturan elektrik untuk baris tengah, fitur Advance Driver Assistance System (ADAS) yang sangat lengkap agar dapat memberikan rasa nyaman dan mewah. Penggunaan sasis monokok juga ditujukan untuk memberi rasa nyaman saat berkendara, Kijang yang dulu dikenal sebagai MPV yang cukup tangguh kini menjadi MPV yang cukup mewah dengan segudang fitur yang memanjakan penumpangnya.

Picture By Toyota Astra Motor 

Namun apakah semua hal itu sepadan dengan reputasi Kijang selama lebih dari 40 tahun?  Tentu saat ini kita belum bisa memastikan sepenuhnya apakah Kijang Innova Zenix ini sudah layak menyandang nama dan menjadi generasi penerus dari sebuah Kijang, mobil yang awalnya diciptakan untuk komersial dan perlahan-lahan menjadi mobil keluarga yang mewah, mobil yang selalu dibekali dengan sasis body on frame dengan segala ketangguhannya kini berubah dengan berbekal sasis monokok dengan segala kenyamanannya. Mari kita lihat kedepannya, akankah Kijang Innova Zenix mampu menjadi penerus generasi Toyota Kijang seperti pendahulunya?